Rabu, 11 Mei 2011

rangkuman bab 6 motivasi untuk bekerja

Pembahasan dalam bab ini dimulai dengan pembicaraan pengertian motivasi menurut dua pendapat,dan ditujukkan bahwa dalam suatu organisasi mencakup dua kekuatan yaitu internal dan eksternal.serta mengatur agar manusia sesuai dengan tujuan organisasi,maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi,karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda.hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah ‘unik’ secara biologis maupun psikologis,dan berkembang atas dasar proses belajaryang berbeda pula.manajer organisasi perusahaan penting mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya,sebab factor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam mencapai tujuannya.
B. MOTIVASI INTERNAL
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya,yang selanjutnyaakan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli.namun demikian,psikolog-spikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok,yaitu ;
A. Motivasi fisiologis,yang merupakan motivasi alamiah (biologis)
B. Motivasi psokologis,yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar yaitu :
1. Motivasi kasih sayang ; motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan,keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Motivasi mempertahankan diri ; motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka phisik dann psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka,mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.
3. Motivasi memperkuat diri ; motivasi untuk mengembangkan kepribadian,berprestasi,menaikkan prestasi dan mendapatkan mengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadap orang lain.
C. MOTIVASI EKSTERNAL
Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi factor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji,kondisi kerja, dan kebijaksanaan perusahaan,dan hubungan kerja,seperti penghargaan,kenaikkan pangkatdan tanggungjawab.
Dalam seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negative.motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik.motivasi yang negative memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.
D. PENDEKATAN – PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
1. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional
Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis,pandangan tersebut terutama didasarkan atas tiga asumsi berikkut ini :
a. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
b. Pemenuhan ketiga hal itu akan menpunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
c. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dengan tiga asumsi ini,masalah motivasional yang dihadapi manajemen relative mudah dipecahkan dan diselesaikan.
2. Pendekatan modern
Pendekatan ini lebih memproitaskan kepada pendekatan keprilakuan manajemen untuk mulai mencari secara lebih seksama dasar-dasar teroritisbaru dan berusaha untuk mengembangan teknik-teknik motivasi baru.
E. TEORI KEBUTUHAN MASLOW
Lima kebutuhan dasar manusia menurut MASLOW
1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan seperti rasa lapar,haus,seks,perumahan,tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya,ancaman dam perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. Kebutuhan social yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,rasa kekeluargaan,persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan atas akan status atau kedudukan,kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan pemenuhan diri,untuk mempergunakan potensi diri,pengembangan diri semaksimal mungki, kreativitas,ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok ,serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Teori maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan ituberkaitan dengan perilaku seseorang.
F. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI McCLELLAND
Menurut McClelland,seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi,apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang laindalam banyak situasi.
McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu
1. Kebutuhan prestasi(kebutuhan akan keinginan untuk mengambil sesuatu yang menjadi tanggung jawab dia untuk melakukan sagala sesuatu secara kreatif dan innovative)
2. Kebutuhan afiliasi (kebutuhan ini ditunjukkan adanya keinginan untuk bersahabat)
3. Kebutuhan kekuasaan (tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang – orang lain.
Teori McClelland ini sangat penting untuk mempelajari motivasi karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.penelitian McClelland menunjukkan bahwa motivasi prestasi dapat diperoleh melalui latihan dengan mengajarkan seseorang untuk berpikir dan berbuat dengan motivasi prestasi.
G. TEORI MOTIVASI DUA-FAKTOR HERZBERG
Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow.faktor-faktor higienis,seperti istilah medis,adalah bersifat preventif dan merupakan factor lingkungan,dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow.factor-faktor higienis bukan sebagai kepuasan kerja,tetapi justru sebaliknya sebagai sumber ketidakpastian kerja. Factor-factor tersebut adalah kondisi kerja,hubungan antar pribadi ( terutama dengan mandor ), gaji dan sebagainya.perbaikkan terhadap factor –factor higienis akan mencegah,mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja,tetapi tidak akan menimbulkan dorongan atau kepuasan kerja.faktor higienis sendiri tidak menimbulkan motivasi,tetapi diperluhkan agar motivasi dapat berfungsi atau dengan kata lain berperan sebagai ‘landasan’ bagi sebuah motivasi kerja.

rangkuman bab 5 dinamika konflik dalam organisasi

Konflik biasanya timbul sebagai hasil adanya masalah-masalah hubungan pribadi(ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai pribadi karyawan dengan perilaku yang harus diperankan pada jebatannya,atau perbedaan persepsi) dan struktur organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya yang terbatas,pertarungan antar departemen dan sebagainya.
Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Dalam bab ini,pembahasan akan dimulai dengan membicarakan tentang pengertian berbagai jenis konflik.kemudian konflik antar pribadi diuraikan dengan kerangka jendela johari dan strategi-strategi penyelesaiannya.

JENIS-JENIS KONFLIK
Orang mengelompokkan konflik ke dalam :
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ( personrole conflict ).dimana peraturan yang berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan orang pada organisasi.
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict),dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
3. Konflik yang timbul karena seseorang,harus memenuhi harapan beberapa orang ( intersender conflict ).
Ini dapat dihindari denagn memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ( intrasender conflict ).
Ini dapat dihindari dengan system informasi yang lebih baik serta adanya buku pedoman atau tujuan perusahaan.

Lima jenis konflik (menurut pihak-pihak yang saling bertentangan)
A. Konflik dalam diri individu
Yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.
B. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama,
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
C. Konflik antar individu dan kelompok.
Yang berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
D. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
E. Konflik antar organisasi
Yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.

BERBAGAI SEGI POSITIF DARI KONFLIK SEBAGAI BERIKUT :

1. Konflik dalam:
• Perggantian pimpinan yang lebih berwibawa,penuh ide baru dan semangat baru.
• Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi.
• Pelembagaan konflik itu sendiri artinya konflik disalurkan tidak merusak susunan atau struktur organisasi.
2. Konflik dengan organisasi lain mungkin dapat :
• Lebih mempersatukan para anggota organisasi.
• Mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
• Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan.
• Sebagai suatu lembaga pengawasan masyarakat.
Bagaimanapun juga, konflik merupakan suatu hal yang memakan pikiran,waktu,tenaga,dan lain-lain untuk menyelesaikannya.kalau ini sering terjadi dan penyelesainnya berlarut-larut akan memperlemah kedudukan pihak-pihak yang saling konflik dan organisasi sebagai keseluruhan.

SUMBER-SUMBER KONFLIK ORGANISASIONAL
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas.
Konflik ini dapat timbul karena kelompok-kelompok organisasi bersaing untuk memperebutkan bagian terbesar sumber daya – sumber daya yang tersedia.
2. Perbedaan – perbedaan dalam berbagai tujuan.
Kelompok-kelompok organisasi cenderung menjadikan terspesialisasi atau dibedakan karena mereka mengembangkan berbagai tujuan,tugas dan personalia yang tidak sama.perbedaan-perbedaan ini sering menyakibatkan konflik kepentingan atau prioritas,meskipun tujuan organisasi sebagai keseluruhan telah disetujuin.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
Konflik potensial adalah terbesar apabila suatu unit tidak dapat mulai pekerjaannya karena harus menunggu penyelesaian pekerjaan unit lain.
4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
Perbedaan-perbedaan tujuan diantara anggota berbagai satuan dalam organisasi sering berkaitan dengan berbagai perbedaan sikap,nilai-nilai dan persepsi yang dapat menimbulkan konflik.
5. Kemenduaan organisasional
Konflik antar kelompok dapat juga berasal dari tanggungjawab kerja yang dirumuskan secara mendua (ambiguous) dan tujuan-tujuan yang tidak jelas.
6. Gaya-gaya individual.
Pada umumnya konflik ini terjadi apabila para anggota kelompok sangat berbeda dalam hal ciri-ciri seperti sifat kerja,umur dan pendidikan.

KONFLIK ANTAR PRIBADI
Salah satu penanganan analitis konflik antar pribadi dapat diperoleh dengan mempelajari berbagai cara berbeda yang dipergunakan seorang “pribadi” untuk berinteraksi dengan pribadi-pribadi lain.
Menurut JENDELA JOHARI pribadi seseorang terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Pribadi terbuka (open self),bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain.
2. Pribadi tersembunyi (hidden self),bentuk ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain.
3. Pribadi buta (blind self),bentuk ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri.
4. Pribadi tak dikenal (undiscovered self),bentuk ini orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Jendela johari hanya mengemukakan berbagai kemungkinan pola antar pribadi,tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi yang mungkin terjadi.meskipun demikian jendela johari sangat berguna untuk menganalisa situasi-situasi konflik tersebut.
Terdapat tujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antara pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
A. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
B. Menjadi lebih spesifik daripada umum
C. Menangani hal-hal yang dapat diubah
D. Bemberi umpan balik apabila diinginkan
E. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
F. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung
G. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.

KONFLIK ORGANISASIONAL

Dalm hal ini litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional yaitu antara lain:
1. Suatu situasi dimana tujuan – tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-lalokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah ketidaktepatan status
4. Perbedaan presepsi

KONFLIK STRUKTURAL
Dalam organisasi klasik ada empat bidang structural dimana konflik sering terjadi:
A. Konflik hirarkis,yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi
B. Konflik fungsional,yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
C. Konflik lini-staf,yaitu konflik antar lini dan staf.
D. Konflik formal – informal,yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
PERANANN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Secara tradisional,pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistic.pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau, dan primadona.
3. Bentuk-bentuk wewenang legalistic seperrti ‘ berjalan melalui sluran-saluran ‘ atau ‘berpegang pada aturan ‘
Dan hasilnya berupa serangkaian anggapan baru tentang konflik yang hamper persis berlawana dengan anggapan-anggapan tradisional:
1. konflik tidak dapat dihindarkan
2. konflik ditentukan oleh factor-faktor structural seperti bentuk phisik suatu bangunan,desain struktur karier,atau sifat sistem kelas.
3. Konflik adalah bagian integral sifat perubahan.
4. Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat.
5. Tingkat konflik minimal adalah optimis.
Atas dasar anggapan-anggapan diatas,manajemen konflik organisasional telah menggunakan suatu pendekatan baru.pendekatan yang cukup representative adalah tiga strategi dasar untuk mengurangi konflik organisasional yang dikemukan litterer yaitu:
1. Penyangga atau penengah dapat diletakkan diantara pihak-pihak yang sedang berkonflik.
2. Membantu pihak-pihak yang sedang konflik untuk menggembangan pandangan yang lebih baik tentang diri mereka dan cara mereka yang saling mempengaruhi.
3. Merancang kembali struktur organisasi agar konflik berkurang.

MENGINDARI KONFLIK ORGANISASI
Ada beberapa cara untuk menghinadari konflik dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
A. Pemimpin organisasi harus memperhatikan sikap dan pendapat para anggoata organisasi agar kegiatan yang terorganisasi secara efektif dalam pelaksanaannya.
B. Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
C. Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan, tanggungjawab serta pelaporannya.
D. Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah
b. Kotak saran
c. Kebijaksanaan pintu terbuka
d. Pertemuan kelompok
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK DIDALAM ORGANISASI
Bila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terdapat perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,maka konflikpun tak dapat terelakkan.cara penyelesaiannya bisa dengan cara-cara dibawah ini:
1. Menggunakan kekuasaan ( dalam hal yang baik dan lebih bijaksana)
2. Konfrontasi (dengan meminta persetujuan semua pihak organisasi
3. Kompromi (pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain)
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri dari organisasi.
Berbagai keadaan yang menguntungkan suatu organisasi dalam menghadapi konflik adalah bila:
• Strukturnya dapat memperlancar proses saling tidak anggota dan kelompok
• Anggotanya mampu melaksanakan proses saling tidak yang efektif dan saling mempengaruhi
• Anggota yang satu mempercayai anggota yang lain,setia dan lain-lain.
Penyelesaian konflik dalam organisasi seperti itu sifatnya akan kreatif dan konstruktif dan inilah yang kita inginkan semua,yaitu tercapainya kesesuaian (conformity ) antar anggota dimana para anggota memperagakan sikap,perilaku dan tindakan yang harmonis.

bab 5 desain dan struktur organisasi formal

Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan”untuk mencapai tujuan secara bersama. Lebih jelasnya organisasi format (menurut teori organisasi klasik) adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.organisasi format ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.
DESAIN STRUKTUR AL ORGANISASI FORMAL

Struktur organisasi format disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif.organisasi format harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapai tujuannya.tanpa tujuan organisasi tidak mungki membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memiliki perencanaan maka tidak ada ketentuan tentang jalan nya organisasi tersebut.
Struktur organisasi format mempunyai dua muka yaitu:
A. Model struktur (mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi.
B. Dimensi-dimensi dasar struktur ( ini menentukan kegiatan –kegiatan dan hubungan –hubungan yang harus dilakukan dantingkat spesialisasi yang dapat di berikan.

Variabel-variabel kunci yang menentukan desain structural organisasi
A. Strategi dan struktur organisasi
Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengimplementasikan para menajer harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Strategi akan mempengaruhi struktur suatu organisasi dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional,yang merukan basis pokok bagi desain organisasi.
b. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang – orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut.
c. Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan dioperasikan.


B. Lingkungan eksternal dan struktur

Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasi secara terperinci kita perlu membedakan tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil
Yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakanatau tiba-tiba.
Ciri –ciri lingkungan ini antara lain : a. Perubahan produk tidak sering terjadi
b. Modifikasi dapat direncanakan dengan baik.
c. Permintaan pasar tidak begitu berfluktuasi
d. Perubahan hokum organisasi atau produk tidak sering terjadi dan
e. Perkembangan teknologi baru dapat diramalkan.

2. Lingkungan berubah
Yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk,pasar,hokum atau teknologi.

3. Lingkungan bergejolak

Terjadi apabila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran,hokum sering terganti,kemajuan teknologi berubah secara drastic desain produk dan metode – metode produksi,organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Organisasi dalam lingkungan berubah mungkin dapat menggunakan kombinasi dua system yaitu:
a. System mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi terperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi.
b. System organic berarti individu-individu lebih cenderung berkerja dalam suatu kelompok dari pada berkerja sendiri.

C. Teknologi dan struktur ( teknologi yang digunakan )

Menurut Woodward ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi,yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf adminisratif dan klerikal.
Artinya ini adalah bahwa setiap tipe teknologiada aspek-aspek struktur organisasionalspesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.

D. Orang dan struktur (orang yang terlibat dalam organisasi)
Antara lain:
a. Manajer dan struktur ini mempengaruhi pemilihan strategi secara langsung melalui preferensi mereka.
Struktur organisasi
Dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu.
b. Karyawan dan struktur
Factor-faktor seperti tingkat pendidikan, latar belekang, derajat minat pada pekerjaan para karyawan,dan ketersediaan berbagai arternatif di luar organisasi merupakan penentu-penentu penting struktur organisasa.
MODEL-MODEL STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukan hubungan diantara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggungjawabsetiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya.
Berikut ini tiga model struktur organisasi yang di kenal sebagai berikut:
1. Model tradisional
struktur tradisional dirancang terutama untuk linhkungan yang stabil dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya dapat diperkirakan.
Organisasi seperti ini efesien atau tidaknya tergantung pada 2 faktor yaitu:
a. Jumlah energy organisasional total yang diperlukan untuk menjaga struktur dalam menghadapi,tekanan-tekanan internal dan eksternal
b. Derajat penggunaan kemampuan berbagai sumber daya oleh struktur yang mencakup kemampuan semua anggotanya.

2. Model hubungan manusiawi
Model ini lebih mengusulkan bermacam-macam penyesuaian,teknik-teknik dan perilaku-perilaku struktur “off line”
A. Model hubungan manusiawi mempersilahkan para manajer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi diantara orang-orang dan jabatan-jabatan mereka dalamorganisasi,serta mengembangankan hubungan-hubungan kerja sama yang baik antar para anggota organisasiyang bertanggungjawab kepadanya.
B. Pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya yang


C. menunjukan bahwa ia member tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Pendekatan hubungan manusiawi diyunjukkan dengan sejumlah teknik atauprogram yang biasanya di bawah yurisdiksi atau kewenangan departemen personalia,yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.
Intinya konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan struktur organisasi.struktur diterima sebagai sesuatu pemberian yang sudah tertentu suatu lingkungan dimanadi dalamnya tampak sikap dan perilaku antar pribadi.
3. Model sumber daya manusia
Konsep model sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam maupun di antara posisi-posisi yang berinteraksi.
Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai:
A. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujuin bersama
B. Jalur yang memperoleh sumber informasi vertical dan horizontal yang relevan.
C. Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien.
DIMENSI-DIMENSI DASAR STRUKTUR ORGANISASI A. Pembagian kerja.
Para anggota organisasi dihadapkan pada 2 perhatian pokok:
1. Pembagian kerja yang dilaksanakan
2. Penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efesien dan menguntungkan bagi organisasisecara keseluruhan.
B. Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan serta fungsi-fungsi structural yang terjadi secara garis besar dapat di perinci sebagai berikut:
1. Wewenang
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untukmelakukan sesuatu.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan wewenang tersebut.
3. Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu.
4. Akuntabilitas
Adalah factor diluar individu dan perasaan pribadinya.
5. Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi ini seperti pemberian perintah,permintaan akan suatu informasi,dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari atas ke bawah melalui struktur tingkatan organisasi.
6. Hubungan lini dan staf
Merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Wewenang lini adalah memberikan perintah-perintah atau melaksanakan kegiatan .
Wewenang staf adalah memberi bantuan dan nasehat,tetapi tidak memberikan perintah.
7. Rentang kendali
Adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
8. Struktur flat dan tall
Flat (dasar), tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
9. Sentralisasi dan desentralisasi.
10. Rantai wewenang kalar.
Ini bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis pada kapan sajaseorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan.
11. Kesatuan perintah.
Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
C. Departementasi
Ini bersangkutan dengan proses penentuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi.
Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu
2. Pelayanan ( service )
3. Langganan
4. Peralatan
5. Urutan angka(digunakan untuk pelayanan telepon).

Ada tiga tipe Departementasi yaitu antara lain:
I. Departementasi fungsional: pendekatan ini untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tipe departementasi yang palingumum dan luas digunakan dalm rancangan struktur organisasi.
Kebaikan utama departementasi fungsional yaitu berkaitan dengan aspek-aspek positif spesialisasi karena akan meningkatkan efesiensi dan memungkinkan pemamfaatan karyawan dan peralatan yang ekonomis.
Kekurangan departementasi fungsional yaitu
1. Mempersulit koordinasi
2. Dapat menciptakan konflik antar fungsi
3. Kurangnya kontak antar fungsi yang mengakibatkan para anggota berpandangan lebih sempit dan kurang inovatif
4. Kurang tanggap terhadap perubahan lingkungan.
II. Departementasi wilayah: organisasi beroperasi diwilayah-wilayah tersebar maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan.
Departementasi wilayah jika dihubungkan dengan tipe organisasi divisional memiliki kebaikan dan kelemahanantara lain:
A. Kebaikan:
1. Pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkitan kualitas lebih baik
2. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan,karena ada pemusatan kegiatan.
3. Beban manajemen pusat menjadi lebih ringan ,karena ada pendelegasian.
B. Kelemahan:
1. Kepentingn seluruh organisasi kurang diperhatikan,karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi devisi
2. Meningkatnya biaya operasional organisasi,karena cenderung terjadinya kelebihan staf,duplikasi sumber daya dan peralatan.
3. Mempersulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
III. Departementasi produk ( berhubungan dengan suatu produk apa dalam organisasi tersebut )
DESAIN STRUKTURAL MODERN Berikut ini akan di uraikan dan di analisa berbagai model structural lebih baru yang telah di rancang dan diimplementasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepannya.
1. Organisasi proyek
Bentuk organisasi proyek umumnya dipakai dalam industry ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas dipergunakan dalam organisasi-organisasibisnis,pemerintah dan militer lainnya.
2. Berbagai tipe struktur proyek
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek antara lain :
a. Organisasi proyek individual
Hanya terdiri dari manajer proyek,yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya.
b. Organisasi proyek staf
manajer proyek sudah mempunyai staf pendukung yang disediakan untuk setiap kegiatan-kegiatan proyek.
c. Organisasi proyek “intermix”
Didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung kepadanya.
d. Organisasi proyek agregat
Manajer mempunyai semua personalia yang diperlukan untuk proyek staf dan lini fungsional yang melaporkan secara langsung kepadanya.

Ket: peranan manajer proyek adalah mengatur waktu, kualitas, dan standar biaya proyek agar sesuai dengan rencana.

3. Organisasi matriks
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industry ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerluhkan koordinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerluhkan prestasi teknis tinggi,seperti perusahaan-perusahaan kontraktor,lembaga-lembaga konsultasi,serta penelitian dan pengembangan
Bentuk Organisasi matriks ini akan sangat bermamfaat bila:
a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
b. Pengendalian biaya merupakan factor kritis
c. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
4. Organisasi bentuk bebas
Dengan konsep bentuk bebas ini tidak ada satu cara pengorganisasian, tetapi struktur dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan tertentu pada suatu waktu tertentu.
Ada 2 karakteristik umum tipe organisasi ini yaitu:
1. Organisasi bentuk bebas menggunakan secara ektensif system informasi yang dikomputerisasikan,terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organisasional.
2. Organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelolah para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

ringkasan buku organisasi perusahaaan 2,3,dan 4

BAB II
TEORI ORGANISASI KLASIK
Dalam bab ini akan di bahas perkembangan teori organisasi dan teori klasik sampai sekarang.Teori klasik mendefisikan organisasi sebagai struktur , hubungan, kekuasaan- kekuasaan ,tujuan - tujuan peranan- peranan , kegiatan-kegiatan, komunikasi ,dan factor-factor lainnya yang terjadi bila orang –orang berkerja bersama.
TEORI BIROKRASI
Biroksasi adalah sebuah model organisasi normatik, yang menekankan struktur dalam organisasi.Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The protestant ethic and spirit of capitalism.Dalam bukunya Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:
1.Perbagian kerja yang jelas.pembagian kerja atau spesialisasi hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya
2. Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.sentralisasi kekuasaan dimana adanya pemisahan yang jelas antara tingkat-tingkat bawahan dan atasan,agar terjamin koordinasi yang terjamin.
3.Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi.
4.System prosedur bagi penanganan situasi kerja. Tujuannya untuk mencapai kontinyuitas, keseragaman , dan untuk maksud-maksud transaksi.
5.System aturan yang mencakup hak –hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegan jabatan.
6.Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat“ impersonal”
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa.Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok:
1. Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi,manufacturing,adaptasi)
2. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian,penjualan,pertukaran)
3. Kegiatan-kegiatan financial ( pencarian suatu penggunaan optimum dari modal )
4. Kegiatan-kegiatan keamanan ( perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi )
5. Kegiatan-kegiatan akuntansi ( penentuan persediaan,biaya,penyusunan neraca dan laporan rugi-laba,statistic )
6. Kegiatan-kegiatan manajerial ( perencanaan,pengorganisasian,pemberian perintah,pengkoordinasian,dan pengawasan).
A. Fayol memusatkan perhatiannya pada dua konsep yaitu : prinsip-prinsip manajemen dan unsure-unsur manajemen.Fayol mengemukakan dan membahas 14(empat belas) kaidah manjemen yang menjadi dasr pengembangan teori administrasi yaitu antara lain :
1. Pembagian kerja (devision of work).Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas,karena seseorang dapat memusatkan dirinya pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Wewenang dan tanggung jawab(authority and responsibility).wewenang adalah hak untuk member perintah.
3. Disiplin (discipline)
ini membutuhkan :
a. Atasan yang baik diseluruh tingkatan
b. Perjanjian kerja yang sedapat mungkin jelas dan bijaksana
c. Sanksi ( hukuman ) yang ditetapkan dengan bijaksana.
4. Kesatuan perintah(unity of command).Tujuannya untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan komplik.
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
7. Balas jasa
8. Sentralisasi.Tujuannya untuk organisasi mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi.
9. Rantai scalar ( hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas ke bawah.
10. Aturan (order)
11. Kelanggengan personalia
12. Inisiatif
13. Semangat korps “ persatuan adalah kekuatan”,
Ada tiga prinsip organisasi yang dijalankan oleh pemerintah,agama,militer dan bisnis.prinsip tersebut antara lain:
1. Prinsip koordinasi. Organisasi-organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk suatu tujuan tertentu secara bersama mencapainya.
2. Prinsip scalar. Pembagian tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan tanggungjawab.
3. Prinsip fungsional. Ini lebih berhubungan antara perbedaan diantara macam-macam tugas.
Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan,yaitu:
1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi,latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah,agar memungkinkan para karyawan berkerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi,latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan,sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah,perluh dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
TEORI KLASIK:ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Pengertian organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang berkerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Definisi organisasi formal
System kegiatan yang terkoordinasi
2.Kelompok kerja
3.Kerjasama untuk mencapai tujuan

Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik
1.Kekuasaan. bisa demokratis atau otokratis[ini sebagai sumber pengorganisasi tertinggi]
2.Saling melayani. Ini merupakan legitimasi social pada organisasi.
3. Doktrin.Ini merupakan rumusan tujuan organisasi.
4. Disiplin. Ini sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.

Tiang dasar teori organisasi formal
1. Pembagian kerja
2. Proses scalar dan fungsional. Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada stuktur organisasi.
3. Struktur. Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.Tujuan struktur adalah menyediakan atau memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi ,agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif.struktur organisasi meliputi system dan pola.
Teori klasik menyatakan bahwa organisasi mempunyai dua struktur dasar yaitu:
A. Lini. Organisasi lini adalah berkaitan dengan rantai perintah utama yang dikembangkan langsung dari fungsi-fungsi organisasi –produksi keuangan –dan distribusi barang atau jasa(fungsi operasional).
B. Staf. Organisasi staf adalah berlaku sebagai penasehat dan berfungsi sebagai penyedia fasilitas untuk lini.

4. Rentang kendali. Ini berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif.
Rentang kendali bersifat:
a. Struktur flat ( bersifat lebih mendatar )
b. Struktur tall ( bersifat melunjang )

BAB III
TEORI ORGANISASI NEO KLASIK
Perkembangan teori neo klasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan noe klasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardner dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.
HUGO MUNSTERBERG
Sebagai pencetus psikologi industi yang sangat diakui luas serta seorang penulis buku yang paling terkenal yang berjudul “Psychology and Industrial Efficiency”. Dia mengembangkan metoda-metoda tes psikologi ilmiah untuk mencari karakteristik physic dan mental individu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Pendekatannya banyak didasarkan pada manajemn ilmiah Taylor. Jadi, pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi. Sebagai tambahan, Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor soial dan budaya tehadp organisasi.
PERCOBAAN-PERCOBAAN HAWTHORNE
Percobaan ini dimulai pada tahun1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chicago, dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga Riset Nasional). Percobaan ini dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja atau efisiensi kerja para karyawan. Penemuan Hawthorne pertama ini dapat menunjukkan bahwa ada variabel-variabel lain disamping kondisi-kondisi kerja physic yang mungkin mempengaruhi perilaku para karyawan.
Percobaan kedua dimulai pada bulan April 1927, yang melibatkan kelompok kecil pekerja yang terdiri dari enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik. Ternyata dapat dirumuskan bahwa moral meningkat ataupun tidak tergantung seberapa besar perhatian yang bersifat pribadi, individual dan simpati yang diberikan kepada karyawan plus struktur sosial kelompok kerja. Jadi, para peneliti Hawthorne mengemukakan betapa pentingnya perasaan dan sikap para karyawan serta kelompok-kelompok kerja mereka.
Bulan November tahun 1931 akhirnya para peneliti melakukan percobaan terakhirnya yang mempunyai tujuan agar lebih memahami bagimana norma-norma yang mengendalikan hasil kerja setiap organisasi bisa dikembangkan oleh kelompok sosial para pekerja atau organisasi yang bersifat informal.
KRITIK DAN USUL PERUBAHAN NEO KLASIK PADA TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL
Pembagian Kerja ( Division of Labor)
Sejak pembagian kerja dilakukan, tmbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada (“lack of rule”) dan disiplin diri menjadi berkurang (“lack of self-discipline”). Di samping itu orang menjadi bingung, takut bertanya dan merasa dirinya diabaikan (“alones among many”) yang bisa mengakibatkan timbunya gejala depersonalisasi dan dysfunetion, sehingga orang tidak lagi kooperatif. Oleh karena itu teori ini mengemukakan perlunya :
1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam mengambil sebuah keputusan bersama
2. Perluasan kerja agar setiap orang dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.
3. Manajemen Bottom-Up yang member kesempatan kepada para junior untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan manajemn puncak.
Proses-proses Skalar dan Fungsional
Proses ini dapat menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Asumsi yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendelegasian adalah bahwa kapsitas ( kemampuan) individu sama dengan wewenang ( memerintah atau menugaskan)fungsinya. Teori klasik mempunyai “pemecahan klasik” untuk masalah dimana kapasitas lebih besar daripada wewenang, atau sebaliknya, kapasitas lebih kecil daripada wewenangnya.
Struktur Organisasi
Tentang struktur organisasi, teori neo klasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan orang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :
- Perbedaan tugas
- Perbedaan umur dan pendidikan
- Perbedaan sikap
Rentang Kendali
Pada teori neo klasik, rentang yang pendek dapat mengakibatkan pengawasan yang ketat, sedangkan rentang yang luas dapat memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara pasti.
PANDANGAN NEO KLASIK TERHADAP ORGANISASI NFORMAL

Organisasi informal dapat diartikan kelompok-kelompok alamiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalam situasi kerja mereka. Organisasi ini muncul sebagi tanggapan akan kebutuhan sosial manusia agar dapat bekerja sam dengan yang lainnya. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan organisasi informal yaitu :
Lokasi
Jenis pekerjaan
Minat
Masalah-masalah khusus
Selama pendekatan menghadapi organisasi informal dipusatkan pada menajemen, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa standar dan norma-norma kelompok informal dapat menyebabkan tidak jalannya kebijaksanaan organisasi formal. Maka dari itu harus dihasilkan keselarasan antara kedua bentuk organisasi ini.
BAB IV
TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern, disebut juga system pada organisasi. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus-bila iongin mempertahankan kelangsungan hidupnya-menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung pada yang lain sebagai sumber.
DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dalam banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi melalui analisa dan metoda ilmiah. Kedua, ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koodinasi, skalar dan vertikal. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable, dan probabilistik. Organisasi terdiri dari antar hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem, ada badan-badan yang dihubungkan dengan tali elastis. Sebagai suatu sistem, terdapan 3 uynsur organisasi:
1. Unsur struktur yang bersifat makro
2. Unsur proses yang juga bersifat makro
3. Unsure perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro
Ketiganya saling kait-mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.
Teori Sistem Umum
Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah unum organisasi yang berlaku universal.
Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengatahuan organisasional universal dangan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem yaitu:
1. Struktur statistic --- yang meruoakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem.
2. Sistem dinamik sederhana – tingkat mesin jam, dengan gerak-gerak tertentu.
3. Sistem sibernetik – tingkat termostat, sistem bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses pengendalian diri.
4. Sistem terbuka – tingkat pemeliharaan diri yang berkembang dan meliputi organisme yang hidup.
5. Sistem genetika social – tingkat masyarakat sel, yang ditandai dengan pembagian kerja.
6. Sistem hewani – tingkat mobilitas yang ditunjukan dengan adanya perilaku yang diarahkan pada tujuan.
7. Sistem manusiawi – tingkat dengan symbol komunikasi dan interpretasi.
8. Sistem social – tingkat organisasi social.
9. Sistem transedental –tingkat terakhir dan absolute, merupakan struktur yang sistematik tetapi tidak dapat diketahui hakekatnya.
. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi. Secara ringkas teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari:
1. Individu-individu dalam keseluruhan dan pergerakan individu didalam dan diluar sistem.
2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.
3. Interaksi diantara individu-individu dalam sistem.
4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Teori Organisasi Dalam Suatu Sistem Kerangka Sistem
Teori organisasi modern adfalah multidispliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi, seperti sosiologi, teori adminidtrasi, ekonomi psikologi, ekologi, operation research, dan banyak bidang-bidang lainnya. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum.
Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori organisasi lainnya adalah dasar konsepsional—analiotiknya, ketergantungannya pada data riset emprik, Macam-macam unsur yang tecakup dalam analisis sistem, yaitu bagian-bagian organisasi sebagai suatu sistem, interaksinya, proses-proses dan tujuan-tujuan sistem.
bagian-bagian dari sistem dan saling ketergantungannya. Bagian dasar pertama sistem adalah individu, dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
Bagian kedua sistem adalah penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal. Merupakan pola hubungan antar pekerjaan-pekerjaan yang membangun struktur pada suatu sistem.
Bagian ketiga dalam sistem organisasi adalah organisasi informal. Individu mempunyai kebutuhan melalui kontaknya dengan orang lain dalam pekerjaannya.
Bagian keempat adalah struktur status dan peranan. Harus ada peleburan pola perilaku timbal balik peranan yang dimainkan oleh organisasi formal dan informal.
Bagian kelima adalah lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan. Walau pun hal ini implisit pada organisasi formal dan fungsi-fungsinya.
Proses-proses hubungan dalam sistem. Teori organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Komunikasi sering disebut juga dalam teori neoklasik, tetapi tekanannya pada deskripsi bentuk kegiatan komunikasi, yaitu formal-informal, vertikal-horizontal dan lini-staf.
1. Konsep keseimbangan adalah mengenai penyeimbangan mekanisme yang dicapai dengan jalan menjaga hubungan structural yang harmonis antar bagian-bagian dalam sistem.
2. Proses pengambilan keputusan adalah variable internal dalam suatu organisasi yang tergantung pada pekerjaan-pekerjaan, harapan-harapan individu, motivasi dan struktur organisasi.
Tujuan-tujuan organisasi ada tiga tujuan utama yaitu yang saling berhubungan, yaitu antara lain.
pertumbuhan,stabilitas dan interaksi.

Jumat, 06 Mei 2011

Peran mahasiswa terhadap masyarakat.


Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
            Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap  berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
            Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
            Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.

Menghindari bahaya narkoba.

            Dalam kehidupan sekarang sekarang ini menurut saya sudah serba aneh dalam mendapatakan kesenangan untuk diri sendiri. Ada yang melakukan dengan cara positif dan adapula yang melakukan dengan cara negatif. Mungkin kita akan merasa baik baik saja selama kegiatan untuk mencari kesenangan dengan melakukan hal hal yang positif dan bermanfaat. Namun apabila ternyata itu hal negatif yang kita lakukan dalam mencari kesenangan hendaklah kita buru buru sadar bahwa dengan cara itu adalah bukan membuat kita senang dalam mencari kesenangan melainkan dapat membahayakan diri kita sendiri nantinya.
            Disini saya akan membahas sebuah tulisan dengan judul cara menghindari narkoba. Jika kita membicarakan tentang narkoba mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan jalan keluar untuk bagaimana cara menghentikan hal itu terjadi, negara saja sangat sulit memberantas bersih tentang masalah narkoba apalagi diri kita yang belum menjadi apa apa tapi ingin menghentikan hal itu. Namun kita memiliki hak menjauh dari hal itu, oleh karena itu dari diri kita sendiri lah terlebih dahuli menjauh dari hal itu.
Narkoba adalah sebuah zat berbahaya yang apabila dikonsumsi oleh tubuh kita akan mengalami ketergantungan dan menyebabkan kematian. Dalam efeknya saja sudah mengakibatkan kematian namun masih saja manusia di dunia ini yang tidak bisa lepas dari narkoba itu sendiri. Hal pertama yang harus dilakukan jika kita ingin terhindar dari  narkoba kita harus pintar bergaul pada teman teman kita di dalam pergaulan, karena pada jaman sekarang kita tidak boleh beranggapan bahwa orang berpenampilan baik memiliki kepribadian yang baik, kita harus pintar pintar dalam memilih teman dalam bergaul karena dari hal kecil itu kita bisa lebih jauh dari hal yang namanya narkoba.
Yang berikutnya adalah jika kita dalam sebuah perjalanan jauh ataupun dekat dalam angkutan umum hendaklah kita lebih berhati hati kepada orang di sekeliling kita itu, karena pada kejadian yang sudah terjadi adalah ada seseorang yang menawarkan semacam makanan ataupun minuman dalam angkutan umum itu ternyata itu adalah sejenis narkoba yang akan membuat kita ketergantugan dan tidak bisa lepas dari barang itu. Maka pesan saya adalah berhati hatilah apabila dalam perjalanan di dalam sebuah angkutan umum.
Secara garis besarnya adalah apabila kita ingin menghindari hal yang namanya narkoba kita harus selalu berhati hati dalam menjalani hal apapun demi menghindari hal yang bernama narkoba.  Karena hanya diri kita sendiri yang bisa menghindari hal hal negatif yang kita tidak akan pernah tau itu akan terjadi atau tidak kepada diri kita, maka dari itu dimulai dari sekarang lah kita lebih berhati hati pada hal apaun yang berhubungan dengan narkoba. Sekian tulisan saya yang berjudul menghindari bahaya narkoba, semoga bermanfaat terimakasih.

Bila saya jadi pemimpin bagaimana

A. Menyikapi konflik yang terjadi.
            Didalam sebuah kehidupan kita tidak pernah lepas dari sebuah masalah yang akan kita dapatkan dan akan kita hadapi dan kita selesaikan dengan kemampuan yang kita punya,  kita tidak akan pernah bisa lari dari masalah karena solusinya adalah kita harus menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan kemampuan yang kita punya dan apabila kita dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi artinya kita sudah memiliki kedewasaan yang belum tentu orang lain punya dalam menyelesaikan masalahnya. Disini saya akan menjelaskan apabila saya menjadi seorang pemimpin bagaimana menyikapi konflik atau sebuah masalah yang nantinya akan saya hadapi.
            Hal pertama yang akan saya lakukan apabila mendapat sebuah masalah ketika saya menjadi pemimpin adalah saya harus berfikir tenang dan tidak boleh memikirkan diri sendiri, karena dalam sebuah kepemimpinan saya tidak mungkin kita bekerja sendiri, saya memiliki rekan yang tentu saja dapat membantu menyelesaikan masalah yang saya dapatkan dalam sebuah kepemimpinan.  Kemudian saya akan mengajak beberapa rekan saya untuk merundingkan masalah yang sedang dihadapi,. Karena menurut saya cara itu adalah dapat menerima beberapa masukkan yang positif dari rekan rekan kita dan juga dapat membantu dengan penuh menemukan jalan keluar masalah yang sedang dihadapi.
            Dan hal yang berikutnya yang akan saya lakukan apabila saya menghadapi masalah dalam sebuah kepemimpinan saya akan menyikapinya dengan sabar dan bijaksana, bagaimanapun anggapan sebuah pemimpin adalah sebuah orang yang terpercaya dan sudah lebih hebat dari orang orang lainnya dalam hal apapun. Jadi sebagai pemimpin yang baik adalah apabila kita menghadapi sebuah masalah kita harus bisa benar benar sabar dan bijksana dalam menghadapinya, karena apabila kita tidak seperti itu kita akan selalu egois dalam menghadapi masalah dan jika kita egois, masalah atau konflik yang sedang kita hadapi tidak akan selesai hingga kita sadar bahwa kita harus sabar dalam menghadapi sebuah konflik yang kita hadapi.

B. Cara memotivasi bawahan agar giat bekerja.
            Di dalam sebuah kepemimpinan pasti kita akan menghadapi masalah yang satu ini, yaitu kita akan selalu melihat anak buah kita yang berbeda beda tentunya dalam menghadapi pekerjaan yang mereka kerjakan. Dalam hal yang kita sadari saja sering mendengar bahwa tiap orang memiliki cara tersendiri demi menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Jadi apabila kita menghadapi hal ini harusnya kita sudah tidak usah aneh ataupun bingung bagaimana menyikapinya. Yang akan saya lakukan kepada rekan rekan saya agar lebih giat bekerja adalah saya akan lebih mengajarkan tentang kedisiplinan , karena dari disipilin lah kita akan merasa sadar bahwa sesuatu yang kecil ternyata juga berharga dari sesuatu yang tidak kalah besar yang lebih penting.
            Selain mengajarkan kedisplinan saya akan mengajarkan apa itu tekun dalam bekerja, yang di maksud dalam tekun dalam bekerja adalah kita benar benar fokus dalam bekerja walaupun ada hal kecil yang mengganggu kita harus tetap fokus pada pekerjaan yang kita sedang kerjakan, karena dari situ kita akan menanamkan juga bagaimana cara bertanggung jawab dalam sesuatu apapun. Dengan hal hal yang saya jelaskan apabila itu semua kita tanamkan kepada rekan rekan di bawah kita saya yakin semua orang orang yang bekerja kepada anda akan sesusai dengan kemuan anda.

C.Gaya kepemimpinan yang efektif yang di terapkan.
            Dalam hal ini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif yang akan saya terapkan apabila saya menjadi seorang pemimpin. Hal yang saya ingin saya lakukan adalah sebelum menjelaskan hal itu saya ingin membentuk sebuah program kerja yang menurut saya akan membawa sebuah perusahaan yang saya pimpin menuju kesuksesan. Banyak faktor yang akan membuat sebuah perusahaan menuju kesuksesan, hal yang palin utama adalah memiliki sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas pekerjaannya sehingga secara tidak disadari itulah hal kecil yang akan membuah sebuah perusahaan menuju kesuksesan.
            Disini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif apabila saya menjadi seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Hal yang akan saya lakukan adalah saya akan selalu memantau kinerja karyawan saya apaabila sedang bekerja dan juga akan selalui mendukung atau juga selalu memberi masukan yang positif agar memacu semangat kerja karyawan saya. Saya akan selalu menjaga wibawa saya sebagai seorang pemimpin bukan menjaga gengsi dalam menghadapi bawahan saya. Karena yang harus kita fikirkan adalah kita menjadi pemimpin karena ada orang yang mendukung dan kita tidak boleh lupa kepada orang orang yang mendukung kita termasuk kepada bawahan kita sendiri.
            Saya akan selalu mengajarkan kepada bawahan saya bagaimanakah cara bekerja yang baik dan benar dalam pekerjaan. Saya akan selalu memperhatikan karyawan saya dalam hal apapun, dalam hal positif ataupu negativ. Karena menurut saya dengan cara kita bisa langsung mengahadapi lapangan seperti itu kita akan tau bagaimana dan dimana kesalahan ataupun hal yang kurang dari perusahaan dari karyawan kita. Karena sekali lagi kita tidaklah boleh menganggap remeh seorang yang berada jauh di bawah kita karena mereka sesungguhnya orang yang telah berperan penting dalam menjadikan kita seorang pemimpin yang sukses dan berhasil kedepan nanti. Itulah sebuah tulisan dari saya mengenai hal apabila saya menjadi pemimpin bagaimanakah yang akan saya lakukan, terimakasih.